Kemeriahan lomba-lomba

dalam rangka HUT RI ke-78.

Siswa-siswi mengikuti upacara bendera dengan hikmat

yang rutin diselenggarakan setiap hari Senin.

Petugas Upacara Bendera

yang rutin diselenggarakan setiap hari Senin.

Kegiatan Ekstrakurikuler Pramuka

yang diselenggarakan setiap hari Jum'at.

02 Februari 2024

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa dengan Metode PBL (Problem Bassd Learning)

 

Ibu Herlina Fitriana S.Pd *


Rembang - Pendidikan menjadi aspek yang paling berpengaruh dalam upaya membentuk generasi bangsa yang siap menghadapi masalah-masalah di era globalisasi. Namun, kualitas pendidikan di Indonesia ternyata masih termasuk dalam kategori rendah. Hal ini terungkap melalui hasil survei Program for International Student Assessment (PISA) yang diadakan oleh Organization for Economic Cooperation and Development (OECD). PISA mengukur kecakapan anak-anak usia 15 tahun dalam mengimplementasikan masalah-masalah di kehidupan nyata. Hasil PISA 2012 menempatkan Indonesia pada peringkat 64 dari 65 negara yang berpartisipasi dalam tes.

Belajar merupakan aktivitas interaksi aktif individu terhadap lingkungan sehingga terjadi perubahan tingkah laku (Abdullah Sani, 2015). Bentuk perubahan tingkah laku siswa yang dihasilkan dari proses belajar misalnya, siswa menjadi lebih aktif bertanya dan menjawab pertanyaan dan mempunyai rasa ingin tahu yang tinggi terhadap pengetahuan yang belum dipelajarinya, untuk dapat menghasilkan perubahan tingkah laku yang sesuai dengan tujuan pembelajaran, di butuhkan kondisi belajar yang efektif yaitu kondisi belajar yang dapat merangsang kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa, pada proses pembelajaran yang dilakukan.

Ibu Herlina Fitriana S.Pd bersama siswa-siswinya.

Pada Kurikulum Merdeka , proses pembelajaran  terdiferensiasi yang dilakukan lebih menekankan pada pembelajaran yang berpusat pada peserta didik, di mana peserta didik aktif terlibat dalam proses pembelajaran. Kemampuan peserta didik dalam memahami materi, dapat diikuti dengan keterampilan siswa dalam mengkomunikasikan ilmu pengetahuan yang  dipelajarinya secara aktif. Kemampuan berkomunikasi secara aktif, dapat merangsang rasa ingin tahu siswa terhadap ilmu pengetahuan yang dipelajarinya, sehingga siswa lebih aktif berpartisipasi dalam proses pembelajaran di sekolah maupun kegiatan di masyarakat.

Terlihat Ibu Herlina Fitriana S.Pd sedang mengajar.

Kemampuan yang perlu dimiliki oleh siswa pada mata pelajaran IPAS antara lain membutuhkan kemampuan tentang bagaimana cara memecahkan masalah, yang melibatkan kemampuan menganalis dan mengevaluasi materi yang dipelajari. Kemampuan yang melibatkan proses menganalisis dan mengevaluasi ilmu pengetahuan yang dipelajari, sudah termasuk kemampuan berpikir tingkat tinggi. Dalam Taksonomi Bloom, kemampuan melibatkan analisis, evaluasi dan mengkreasi dianggap berpikir tingkat tinggi (Lewy,2009). Kemampuan siswa dalam bertanya, berargumentasi, maupun menjawab pertanyaan dari guru (Darmawan,2010).

Tampak siswa-siswi Ibu Herlina Fitriana S.Pd tengah asyik belajar.

Pembelajaran berbasis masalah atau sering dikenal dengan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) merupakan pembelajaran yang dipusatkan pada peserta didik melalui pemberian masalah dari dunia nyata di awal pembelajaran. Menurut Duch dalam Suharia (2013) PBL adalah model pembelajaran yang mendorong siswa untuk mengenal cara belajar dan bekerjasama dalam kelompok untuk mencari penyelesaian masalah dalam kehidupan. Oleh karena itu, penulisan best practice guru mengenai upaya meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan hasil belajar peserta didik perlu dilakukan, guna memperoleh dasar dalam memilih bentuk strategi mengajar yang akan diberikan kepada siswa dan dapat dijadikan untuk mengembangkan keterampilan berpikir kritis dan keterampilan menyelesaikan masalah.




* Ibu Herliana Fitriana S.Pd merupakan salah satu guru di SDN 4 Kutoharjo dan saat ini tengah mengampu kelas 4B.